Bhinneka Tunggal Ika – Bhineka tunggal ika adalah kalimat yang tidak asing bagi bangsa Indonesia. Namun masih banyak yang belum mengetahui makna dan arti bhineka tunggal ika. Selain itu, banyak juga yang belum mengetahui tentang sejarah bhineka tunggal ika. Pengertian dan makna bhinneka tunggal ika akan dijelaskan lebih lengkap yaitu sebagai berikut.
Pengertian Bhineka Tunggal Ika
Bhineka tunggal ika adalah kalimat yang tidak asing didengar oleh rakyat Indonesia. Pengertian bhinneka tunggal ika dalam lambang negara garuda pancasila adalah sebagai semboyan bagi bangsa Indonesia.
Alasan mengapa semboyan tersebut terdapat pada lambang garuda pancasila, adalah karena memiliki keterkaitan makna dan memiliki kemiripan tujuan yang ingin dicapai sebagai lambang sebuah negara.
Prinsip bhineka tunggal ika memiliki keterkaitan makna dengan isi pancasila yaitu mengenai persatuan dan kesatuan. Persatuan dan kesatuan yang dimaksud adalah keberagaman yang ada pada bangsa Indonesia ini harus dianggap sebagai sebuah kelebihan dan bukan dianggap sebagai sebuah kekurangan.
Cara untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan tersebut adalah dengan saling menjaga, mendukung, dan berusaha yang terbaik untuk negeri ini tanpa memandang ras, budaya, suku ataupun agama.
Bhineka tunggal ika artinya berbeda beda tapi tetap satu jua. Maksud dari kalimat tersebut memiliki makna dan arti yang begitu mendalam bagi bangsa indonesia.
Oleh karena itu, bagi bangsa Indonesia wajib memegang teguh semboyan tersebut sebagai landasan untuk bermasyarakat, berbangsa dan bernegara agar tercipta kedamaian.
Sejarah Bhineka Tunggal Ika
Sejarah bhinneka tunggal ika hingga dijadikan sebagai semboyan bangsa Indonesia memiliki proses yang cukup panjang.
Yang mengusulkan pertama kali semboyan bhinneka tunggal ika agar dijadikan semboyan negara adalah Muhammad Yamin.
Muh. Yamin sebagai tokoh pertama yang mengusulkan bhineka tunggal ika kepada Bung Karno untuk dijadikan semboyan bangsa indonesia kepada Ir. Soekarno.
Semboyan bhineka tunggal ika diambil dari kitab karya Mpu Tantular pada era kerajaan majapahit.
Mpu Tantular menciptakan kalimat tersebut sebagai bentuk toleransi dan penggambaran kondisi era majapahit pada abad ke-14. Pada era majapahit tersebut, lebih banyak dihuni oleh masyarakat penganut agama Hindu-Siwa, sedangkan Mpu Tantular saat itu menganut agama Buddha Tantrayana.
Walaupun perbedaan tersebut, masyarakat majapahit saat itu tetap dapat hidup dengan rukun dan damai tanpa mempermasalahkan perbedaan yang ada.
Hal tersebutlah yang menjadi alasan Muh. Yamin mengusulkan bhinneka tunggal ika kepada Ir.Soekarno karena pada era majapahit saat itu sangat mirip dan sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia hingga saat ini.
Bahkan Muh. Yamin sudah sering mengemukakan kalimat Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa yang berarti “Berbeda-beda tapi tetap satu jua, Tidak ada kerancuan dalam kebenaran” pada sidang BPUPKI tahun 1945.
Sejarah bhineka tunggal ika terdapat berbagai versi, untuk penjelasan lebih lengkapnya yaitu sebagai berikut :
– Bhineka Tunggal Ika Berasal Dari Bahasa
Semboyan bhinneka tunggal ika berasal dari bahasa jawa kuno yaitu bhineka yang berarti “beraneka” atau “berbeda-beda”, tunggal yang berarti “satu” dan juga “ika” yang berarti “itu” jika diterjemahkan yaitu “Beraneka satu itu”.
Maksud dari kalimat tersebut adalah menjelaskan tentang keberagaman yang ada di Indonesia akan tetapi kita harus tetap bersatu.
Bhinneka Tunggal Ika juga berasal dari bahasa sanskerta yang juga memiliki arti yaitu “Beraneka satu itu” yang juga menggambarkan beraneka ragam tetapi tetap harus bersatu.
Jadi bisa disimpulkan, jika diartikan berdasarkan bahasa jawa kuno dan bahasa sanskerta yaitu walaupun beraneka ragam bangsa, suku, bangsa, ras, agama yang ada Indonesia tetap kita harus bersatu yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
– Bhineka Tunggal Ika Berasal Dari Kitab
Semboyan bhinneka tunggal ika berasal dari kitab kakawin sutasoma yang merupakan karangan Mpu Tantular, yang sudah ada pada masa kerajaan majapahit yaitu sekitar pada tahun 14 Masehi.
Istilah bhineka tunggal ika sudah ada di kehidupan kerajaan majapahit pada era kepemimpinan Wisnuwardhana. Jadi bisa dikatakan, Pencetus bhineka tunggal ika adalah Mpu Tantular.
Pengertian bhineka tunggal ika dalam buku sutasoma lebih ditekankan pada keberagaman atau beraneka ragam kepercayaan dan agama saat itu.
Istilah bhineka tunggal ika dibuat untuk menyatukan masyarakat majapahit yang memiliki perbedaan kepercayaan agar tetap bisa bersatu dan tidak memecah belah kehidupan yang ada di kerajaan majapahit tersebut.
Arti Bhineka Tunggal Ika
Apa arti semboyan bhineka tunggal ika ? Arti Bhinneka Tunggal Ika terdiri kata bhineka yang berarti “beragam” atau “beraneka ragam”, tunggal yang berarti “satu” dan juga ika yang berarti “itu”.
Jadi bisa disimpulkan bahwa arti bhineka tunggal ika adalah walaupun beraneka ragam suku, bangsa, ras dan agama tetapi kita harus tetap satu.
Tan Hana Dharma Mangrwa adalah kalimat yang identik dan memiliki hubungan dengan semboyan bhineka tunggal ika.
Apa arti semboyan bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa ? artinya adalah “Berbeda-beda tapi tetap satu jua, Tidak ada kerancuan dalam kebenaran”.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan yaitu walaupun berbeda akan tetapi tetap satu dan kebenaran hanya ada satu, tidak ada kebenaran yang mendua ataupun lebih.
Semboyan bangsa Indonesia tidak hanya terfokus mengenai keberagaman kepercayaan atau agama, akan tetapi lebih luas lagi seperti keberagaman ras, suku, agama, bangsa dan lain – lain.
Oleh karena itu pemerintah Indonesia terinsipirasi untuk menggunakan bhinneka tunggal ika yang sudah digunakan pada era kerajaan majapahit saat itu sebagai semboyan, karena memiliki makna yang begitu mendalam.
Fungsi Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka tunggal ika memiliki beberapa fungsi antara lain yaitu sebagai berikut :
- Sebagai semboyan bangsa Indonesia
- Sebagai alat pemersatu bagi bangsa Indonesia
- Sebagai landasan untuk bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
- Sebagai landasan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bagi bangsa Indonesia
Tujuan Bhineka Tunggal Ika
Selain memiliki beberapa fungsi, bhinneka tunggal ika juga memiliki beberapa tujuan antara lain sebagai berikut :
- Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bagi bangsa Indonesia
- Untuk mewujudkan perdamaian di lingkungan masyarakat
- Untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
- Untuk menghambat konflik mengatasnamakan kepentingan kelompok atau pribadi
- Untuk mewujudkan cita cita bangsa Indonesia
Makna Bhineka Tunggal Ika
Arti dari bhinneka tunggal ika yaitu “Berbeda – beda tetapi tetap satu jua”, berdasarkan penjelasan tersebut diketahui ternyata memiliki makna yang begitu mendalam.
Selain memiliki fungsi, tujuan dan arti yang mendalam, ternyata makna bhineka tunggal ika juga bukan hal sederhana dan main-main.
Makna semboyan bhineka tunggal ika akan dijabarkan lebih lengkap sebagai berikut.
Maksud dari “Berbeda – beda tetapi tetap satu jua” adalah menjelaskan tentang keberagaman yang ada Indonesia seperti ras, agama, bangsa, suku dan bahasa agar tetap bisa bersatu dan menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perbedaan yang ada Indonesia adalah bukti kekayaan yang Indonesia miliki yang seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai daya tarik, bukan malah dijadikan ajang untuk saling membeda – bedakan.
Makna bhinneka tunggal ika adalah untuk menciptakan kedamaian dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan yang ada pada bangsa ini.
Walaupun terdapat perbedaan diantara kita, kita harus tetap menjunjung tinggi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, kita sebagai bangsa Indonesia harus terus menjaga persatuan dan kesatuan dan bisa mengamalkannya. Makna bhineka tunggal ika bisa kita amalkan kepada keluarga dan lingkungan sekitar.
Contoh Bhineka Tunggal Ika dalam Kehidupan Sehari Hari
Sejarah dan arti bhinneka tunggal ika sudah dijelaskan diatas, kemudian saya akan memberikan contoh penerapannya.
Contoh bhineka tunggal ika dalam kehidupan sehari – hari yaitu sebagai berikut :
- Menghargai adat istiadat dan budaya orang lain
- Tidak meremehkan atau menjelek-jelekan budaya, suku, ras atau agama orang lain
- Tidak membeda-bedakan orang lain berdasarkan suku, ras, budaya atau agama
- Melestarikan adat istiadat dan budaya yang sudah ada dilestarikan sejak zaman dahulu
- Mengutamakan kepentingan bersama, bukan kepentingan pribadi
- Selalu musyawarah untuk mencapai mufakat dalam setiap permasalahan
- Menumbuhkan sifat toleransi terhadap segala perbedaan yang ada
- Selalu menghargai pendapat orang lain tanpa merasa pendapat pribadi yang paling benar
Bhinneka tunggal ika sudah dijelaskan dengan lengkap diatas. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Jika terdapat kekurangan atau kesalahan dalam penulisan dan ingin memberikan kritik atau saran, bisa ditulis di kolom komentar.
Selamat pagi, bolehkah saya copy gambar bhineka tunggal Ika utk saya jadikan cover blog di medsos saya ?
Silahkan kak 🙂