Daur Hidup Jangkrik – Jangkrik merupakan hewan yang identik muncul pada malam hari dan bisa menghasilkan bunyi yang unik. Selain fakta tersebut, daur hidup jangkrik juga menarik untuk diketahui.
Metamorfosis jangkrik dan penjelasannya akan dijelaskan yaitu sebagai berikut :
Baca Juga Contoh Hewan Yang Tidak Mengalami Metamorfosis
Siklus Hidup Jangkrik
Jangkrik adalah serangga yang termasuk ke dalam filum “Arthropoda” dan juga kelas “Insecta”. Selain itu, hewan ini juga termasuk ke dalam ordo “Orthoptera” dan famili “Grylloidea”. Serangga ini masih kerabat dengan belalang. Terdapat 900 spesies jangkrik yang tersebar di seluruh dunia.
Serangga ini hidup di berbagai macam habitat, tergantung jenis atau spesies jangkrik tersebut. Kebanyakan jangkrik hidup di rerumputan dan di semak – semak.
Ada juga spesies jangkrik yang hidup di dalam lubang lubang dangkal di dalam tanah atau hanya bersembunyi diantara bebatuan atau tumpukan kayu lapuk.
Jangkrik memiliki bentuk tubuh mirip seperti belalang, namun bentuk tubuh serangga ini lebih kecil dan terdapat perbedaan pada bentuk sayapnya. Serangga ini juga biasanya memiliki bentuk tubuh berwarna hitam atau coklat.
Jangkrik juga dikenal sebagai serangga yang bisa menghasilkan bunyi unik seperti “krik krik krik”. Bunyi tersebut dihasilkan dari kedua sayap jangkrik yang saling bergesekan dengan irama tertentu. Gesekan antara sayap tersebutlah yang menghasilkan bunyi unik tersebut.
Bunyi bunyian yang dihasilkan oleh jangkrik bukan tanpa maksud. Tujuan serangga ini menghasilkan bunyi tersebut adalah untuk menarik perhatian jangkrik betina dan mengusir keberadaan jantan yang berada di sekitar jangkrik tersebut berada.
Jangkrik dan kecoa adalah contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, karena hanya melalui 3 fase atau tahapan. Sama seperti siklus hidup kecoa dan siklus hidup belalang.
Daur hidup jangkrik akan dijelaskan lebih lengkap pada bagian Metamorfosis Jangkrik.
Baca juga Contoh Hewan Yang Mengalami Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis Jangkrik
Gambar metamorfosis jangkrik diatas merupakan gambaran sederhana dari proses daur hidup jangkrik.
Tahapan metamorfosis jangkrik melalui 3 fase yaitu Telur – Nimfa – Jangkrik Dewasa.
Daur hidup jangkrik akan dijelaskan lebih lengkap yaitu sebagai berikut.
1. Telur Jangkrik
Siklus hidup jangkrik yang pertama adalah telur.
Cara berkembang biak jangkrik adalah dengan cara bertelur. Untuk menghasilkan telur, jangkrik betina perlu melakukan perkawinan terlebih dahulu dengan si jantan.
Sebelum melakukan perkawinan, jantan akan menghasilkan bunyi dari sayapnya untuk menarik betina. Kemudian, dimana jangkrik atau belalang biasanya bertelur ? jawabannya adalah di dalam tanah.
Setelah bertelur induk jangkrik akan meletakkan telurnya pada lubang –lubang di dalam tanah atau di dalam pasir. Tujuan si induk meletakkan telurnya di dalam tanah adalah agar telur telurnya tersebut terhindar dari para predator
Telur jangkrik memiliki bentuk lonjong dan berwarna kuning muda. Lalu pada ujung telur jangkrik terdapat tonjolan yang disebut operculum. Operculum berfungsi sebagai jalur untuk nimfa keluar dari telur, karena tekstur pada telur jangkrik cukup kuat dan keras.
Induk jangkrik akan meletakkan telur telurnya secara berkelompok, dengan jumlah sekitar 5 sampai 100 telur. Telur yang semakin tua akan mengalami perubahan warna menjadi coklat gelap. Telur jangkrik akan menetas sekitar 13 sampai 25 hari.
Baca Juga Daur Hidup Capung
2. Nimfa Jangkrik
Daur hidup jangkrik yang kedua adalah nimfa.
Setelah melalui fase telur, maka metamorfosis tidak sempurna jangkrik mulai memasuki fase nimfa.
Nimfa yang baru keluar atau menetas dari telur, akan memakan sisa sisa cairan yang ada pada cangkang kulit telurnya. Setelah cairan yang ada pada cangkang telurnya sudah habis, nimfa mulai mencari makanannya sendiri.
Nimfa juga akan melalui beberapa kali pergantian kulit. Setiap pergantian kulit yang terjadi, tubuh nimfa mulai terbentuk dan berubah warna menjadi agak gelap. Lalu pada pergantian kulit yang ke-4, sayap pada nimfa mulai tumbuh.
Ketika nimfa sudah mulai memiliki bentuk tubuh yang sempurna, maka nimfa sudah siap memasuki fase jangkrik dewasa. Nimfa membutuhkan waktu lebih dari 30 hari sampai memasuki fase jangkrik dewasa.
Baca Juga Siklus Hidup Lalat
3. Jangkrik Dewasa
Metamorfosis pada jangkrik yang terakhir adalah jangkrik dewasa.
Setelah nimfa sudah memiliki bentuk tubuh yang sempurna, maka daur hidup jangkrik akan memasuki fase jangkrik dewasa.
Pada fase ini, jangkrik sudah memiliki sayap dan alat reproduksi yang sempurna. Jangkrik dewasa juga memiliki sifat agresif. Akibat dari sifat agresifnya tersebut, terjadi kanibalisme di antara serangga ini.
Karena sudah memiliki alat reproduksi yang sempurna. Jangkrik jantan akan melakukan perkawinan dengan betina. Akan tetapi setelah melakukan perkawinan, jangkrik jantan akan mati kemudian dimangsa oleh pasangannya.
Setelah melakukan perkawinan, induk betina mulai menghasilkan telur. Kemudian induk betina akan mati setelah semua telurnya berhasil dikeluarkan. Telur yang telah diletakkan di dalam tanah oleh induk betina, akan menetas dan kemudian menghasilkan jangkrik jangkrik baru.
Baca Juga Siklus Hidup Nyamuk
Daur hidup jangkrik sudah dijelaskan dengan lengkap diatas. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Jika terdapat kekurangan atau kesalahan dalam penulisan dan ingin memberikan kritik atau saran, bisa ditulis di kolom komentar.
Artikel Terkait :