majas antiklimaks

100+ Contoh Kalimat Majas Antiklimaks Beserta Artinya

Diposting pada

Majas Antiklimaks – Postingan ini akan membahas mengenai pengertian dan contoh majas antiklimaks. Antiklimaks adalah majas yang mempunyai urutan makna menurun dari makna sebelumnya.

Contoh majas antiklimaks dan penjelasannya akan dijelaskan lebih lengkap yaitu sebagai berikut.

Baca juga Contoh Majas Retoris

 

Antiklimaks Adalah

antiklimaks adalah
pengertian klimaks

Majas Antiklimaks adalah majas yang menggunakan kata – kata yang mengandung urutan – urutan secara menurun dari makna kata sebelumnya.

Contoh majas antiklimaks berfungsi untuk mengungkapkan sesuatu secara bertingkat menurun sebagai bentuk sebuah penegasan pada kalimat. Kata – kata yang digunakan pada majas antiklimaks pun memiliki hubungan makna atau kesan.

Antiklimaks adalah kata yang memiliki arti yang berarti tidak klimaks/ tidak naik. Jadi bisa disimpulkan bahwa majas antiklimaks adalah majas yang menggunakan kata – kata secara berurutan turun dari makna kata sebelumnya sebagai sebuah penegasan.

Perbedaan antara majas antiklimaks dengan majas klimaks adalah gaya bahasa klimaks kata – kata yang digunakan berurutan turun dari makna kata sebelumnya.

Majas antiklimaks adalah majas yang termasuk ke dalam majas penegasan karena memilik sifat penegasan. Sama seperti Contoh Majas Epifora dan Contoh Majas Klimaks.

Sifat penegasan pada kalimat majas klimaks adalah karena menggunakan kata – kata secara bertingkat menurun dari makna kata sebelumnya untuk memperjelas makna kata yang berurutan tersebut.

Selain itu juga terdapat jenis gaya bahasa lainnya selain majas antiklimaks yang sudah dijelaskan pada postingan Jenis Jenis Majas.

Contoh majas antiklimaks sering kita temukan pada percakapan kita sehari – hari dan juga pada sebuah karya sastra seperti novel, puisi, cerpen, lagu dan lain – lain.

Tetapi untuk mengetahui sebuah kalimat menggunakan majas antiklimaks atau bukan adalah dengan mengetahui cara penggunaannya berdasarkan contohnya.

Contoh kalimat antiklimaks akan diberikan pada bagian contoh majas antiklimaks.

Baca juga postingan Contoh Majas Pleonasme

 

 

Contoh Majas Antiklimaks

contoh majas antiklimaks
contoh majas antiklimaks

Contoh majas antiklimaks akan diberikan untuk lebih memahami mengenai gaya bahasa ini. Karena pada bahasan sebelumnya telah membahas mengenai pengertian majas antiklimaks.

Untuk mengetahui sebuah kalimat menggunakan kalimat majas antiklimaks atau bukan adalah dengan mengetahui cara penggunaannya berdasarkan contohnya.

Contoh kalimat antiklimaks dan penjelasannya yaitu sebagai berikut :

  • Kelas yang diperbolehkan mengikuti kegiatan pramuka di SD Negeri 10 Tegal Alur adalah kelas 6, kelas 5, kelas 4 dan kelas 3.
  • Rapat yang diadakan oleh kepala desa dihadiri oleh Pak RW, Pak RT dan para warga sekitar.
  • Olimpiade Siswa Nasional (OSN) 2019 kali ini diikuti mulai dari siswa SMA, SMP hingga SD.
  • Keluarga itu mulai dari bapaknya, anaknya hingga cucunya pun sangat menyukai sepak bola.
  • Pemerintah hingga masyarakat diminta untuk sama – sama membantu menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan demi terjaganya bumi kita tercinta.
  • Tiket yang dijual untuk pertandingan Persija Jakarta melawan Persela Lamongan di Stadion Wibawa Mukti dimulai dari VVIP, VIP, Kategori 2 dan Kategori 1.
  • Dimulai dari Kepala Sekolah, Guru, Karyawan dan para murid diminta bersama – sama untuk menjaga kebersihan sekolah demi menciptakan lingkungan bersih dan nyaman.
  • Diskon yang ditawarkan di toko baju itu mulai dari diskon 70% sampai 30%.
  • Prestasi yang diraih oleh Persija Jakarta dimulai dari kompetisi Asia hingga kompetisi Domestik.
  • Macet di Jalur Pantura terpantau dipenuhi oleh Bus, Mobil pribadi, Bajaj hingga sepeda motor.
  • Acara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia diperingati mulai dari tingkat Provinsi, Kabupaten, Kecamatan hingga Kelurahan.
  • Ukuran celana yang dijual di toko celana itu cukup lengkap dimulai dari ukuran XXL, XL, L, M, hingga S.
  • Harga kenaikan BBM berdampak bagi masyarakat kalangan atas, menengah hingga bawah.
  • Mulai dari Orang tua, Orang Dewasa, Remaja dan anak – anak diperbolehkan mengikuti perlombaan yang diadakan oleh Pak Lurah untuk memperingati kemerdekaan Republik Indonesia.
  • Pertempuran sengit itu berakhir dengan sebatang pensil yang patah.
  • Dia mempersiapkan dirinya selama berbulan-bulan, hanya untuk kehilangan kunci rumah.
  • Setelah perjalanan panjang, dia menemukan harta karun berupa selembar kertas kosong.
  • Dengan semangat yang tinggi, dia membuka pintu dan menemukan ruangan kosong.
  • Setelah menabung bertahun-tahun, dia hanya memiliki cukup uang untuk membeli sebungkus permen.
  • Setelah memanjat gunung yang curam, dia menemukan tanjakan yang lebih mudah.
  • Kekuatan besar yang ia rasa hanyalah angin sepoi-sepoi.
  • Dia merencanakan pesta mewah, tapi hanya ada satu tamu yang datang.
  • Dia berlatih setiap hari, hanya untuk bermain di pertandingan yang dibatalkan.
  • Ia membaca buku tebal tersebut, hanya untuk menemukan halaman terakhir yang hilang.
  • Meski menanti dengan penuh harap, ia hanya mendapatkan jawaban yang samar-samar.
  • Ketika berjalan di hutan, ia menemukan seekor semut yang dianggap sebagai hewan paling menakutkan.
  • Ia pergi ke pantai dengan harapan melihat matahari terbenam, tapi hanya mendapatkan awan gelap.
  • Setelah menunggu selama berjam-jam, ia akhirnya mendapatkan tiket untuk konser dan ternyata penyanyi utamanya sakit.
  • Dia menyiapkan makanan lezat, tapi malah terbakar di dapur.
  • Ia menemukan surat yang tampak penting, tapi isinya hanya undangan pesta anak-anak.
  • Dengan hati yang berdebar, ia membuka kotak hadiah dan menemukan sebuah buku tulis.
  • Setelah berjuang keras, dia hanya mendapatkan gelar sarjana dalam bidang yang tidak diminatinya.
  • Dia menyiapkan pidato yang megah, tapi hanya ada dua orang yang mendengarkan.
  • Ia mengikuti kursus bahasa selama setahun, tapi hanya bisa mengucapkan satu kata.
  • Setelah menunggu dengan sabar, ia mendapatkan keputusan pengadilan yang tidak adil.
  • Dia berbelanja dengan semangat, tapi hanya mendapatkan satu kaus kaki.
  • Ia menulis lagu cinta yang indah, tapi hanya ada satu pendengar yang tidak tertarik.
  • Setelah mencari dengan susah payah, dia menemukan tempat parkir yang terjauh dari tujuannya.
  • Dengan semangat tinggi, ia mengirimkan lamaran pekerjaan, tapi tidak pernah mendapatkan tanggapan.
  • Ia menyusun rencana perjalanan yang sempurna, tapi hujan turun sepanjang hari.
  • Setelah berlatih dengan keras, dia hanya mendapatkan peran figuran di panggung.
  • Dia berharap untuk makan malam romantis, tapi hanya ada mie instan di kulkas.
  • Ia menonton film yang sangat diantisipasi, tapi akhir ceritanya sangat buruk.
  • Dia berjalan menuju gunung tinggi, hanya untuk melihat pemandangan yang tidak menarik.
  • Dengan hati berdebar, dia membuka hadiah ulang tahunnya dan menemukan pensil yang sudah patah.
  • Ia menyelesaikan teka-teki sulit, tapi jawabannya tidak masuk akal.
  • Setelah mencari di seluruh rumah, dia menemukan dompetnya di kantong celana yang sudah dicuci.
  • Dia pergi ke acara karnaval dengan kostum yang indah, tapi hujan menghancurkannya.
  • Ia berharap melihat hewan langka di kebun binatang, tapi hanya menemukan burung biasa.
  • Setelah memasak dengan cermat, makanannya terlalu asin untuk dimakan.
  • Dia berjalan melewati jembatan yang rapuh, tapi tidak ada air di bawahnya.
  • Ia menulis puisi yang indah, tapi tidak ada yang menghargainya.
  • Setelah berjam-jam menyiapkan presentasi, proyekornya mati saat presentasi dimulai.
  • Dia membeli tiket lotre dengan harapan besar, tapi hanya mendapatkan uang kembalian.
  • Ia menonton pertandingan sepak bola yang seru, tapi tidak ada gol yang tercipta.
  • Setelah menabung untuk liburan impian, dia jatuh sakit saat tiba di tujuan.
  • Dia pergi ke pesta dengan pakaian yang indah, tapi hanya dianggap sebagai pelayan.
  • Ia mengikuti kursus seni yang mahal, tapi hasil karyanya dianggap biasa saja.
  • Setelah berjalan jauh, dia menemukan air terjun yang hanya setinggi dua meter.
  • Dengan semangat tinggi, ia melamar pekerjaan impian, tapi ditolak dalam waktu singkat.
  • Dia memesan makanan di restoran mewah, tapi hanya mendapatkan porsi yang kecil.
  • Ia menghabiskan waktu berjam-jam di gym, tapi tidak ada perubahan yang terlihat.
  • Setelah berbicara dengan penuh semangat, dia hanya mendapatkan senyuman tipis sebagai tanggapan.
  • Dia membeli buku terbaru penulis favoritnya, tapi ceritanya sangat membosankan.
  • Ia berlatih dengan keras untuk pertandingan bulutangkis, tapi kalah dalam waktu singkat.
  • Setelah mengikuti kursus memasak, dia masih tidak bisa membuat masakan yang enak.
  • Dia pergi ke taman bermain dengan harapan bermain perosotan, tapi perosotannya rusak.
  • Ia menulis novel panjang, tapi tidak ada penerbit yang tertarik untuk menerbitkannya.
  • Setelah berbelanja dengan semangat, dia menyadari bahwa dompetnya tertinggal di rumah.
  • Dengan semangat tinggi, ia mendaftar ke klub olahraga, tapi tidak memiliki bakat di bidang tersebut.
  • Dia berharap untuk melihat bintang jatuh, tapi langit dipenuhi dengan awan tebal.
  • Ia berlatih bermain piano selama berbulan-bulan, tapi hanya bisa memainkan satu lagu.
  • Setelah mencari dengan susah payah, dia menemukan tiket konser yang sudah kadaluarsa.
  • Dengan harapan besar, dia membuka pintu lemari dan menemukan pakaian yang sudah ketinggalan zaman.
  • Ia memasak kue dengan cermat, tapi rasanya sangat hambar.
  • Setelah belajar bahasa asing selama bertahun-tahun, dia masih sulit memahami percakapan sehari-hari.
  • Dia memesan makanan favoritnya di restoran, tapi mendapatkan hidangan yang dingin.
  • Ia menggambar dengan penuh dedikasi, tapi gambarnya terlihat seperti coretan acak.
  • Setelah menunggu dengan sabar, dia mendapatkan nomor antrian yang terakhir.
  • Dengan semangat tinggi, ia mengikuti audisi akting, tapi hanya mendapatkan peran latar belakang.
  • Dia pergi ke pantai dengan harapan berjemur, tapi hujan tiba-tiba turun.
  • Ia berharap untuk melihat hewan langka di kebun binatang, tapi semua kandang kosong.
  • Setelah belajar matematika dengan keras, dia masih sulit menyelesaikan soal sederhana.
  • Dengan penuh semangat, ia berlatih menari, tapi terjatuh saat tampil di panggung.
  • Dia memasak makanan favorit keluarga, tapi semua orang tidak suka rasanya.
  • Ia mengikuti kursus fotografi, tapi semua fotonya buram dan buruk.
  • Setelah menabung untuk membeli gadget baru, dia kehilangan dompetnya.
  • Dengan hati-hati, ia mengecat dinding dengan warna favoritnya, tapi warnanya tidak merata.
  • Dia pergi ke konser musik dengan harapan melihat band favoritnya, tapi mereka membatalkan pertunjukan.
  • Ia berharap untuk bertemu tokoh terkenal, tapi hanya bertemu dengan asisten mereka.
  • Setelah berlatih dengan keras, dia hanya mendapatkan peringkat kedua dalam kompetisi.
  • Dia memesan makanan lezat di restoran, tapi semua hidangan dingin saat disajikan.
  • Ia mengikuti kursus desain fashion, tapi tidak memiliki bakat di bidang tersebut.
  • Setelah mencari dengan susah payah, dia menemukan buku yang dicarinya rusak.
  • Dengan semangat tinggi, ia bermain gitar di panggung, tapi senarnya putus.
  • Dia berharap untuk menangkap ikan besar di perjalanan memancing, tapi hanya mendapatkan ikan kecil.
  • Ia mengikuti kursus memasak kue, tapi semua kuenya tidak mengembang.
  • Setelah menabung untuk membeli mobil baru, dia kehilangan pekerjaannya.
  • Dengan penuh semangat, ia melamar ke universitas ternama, tapi ditolak.
  • Dia pergi ke taman hiburan dengan harapan naik roller coaster, tapi roller coaster sedang dalam perbaikan.
  • Ia berharap untuk mendapatkan pujian atas karyanya, tapi semua orang tidak memberikan respon.
  • Setelah belajar tari selama berbulan-bulan, dia masih kaku saat tampil di panggung.
  • Dengan semangat tinggi, ia mengikuti lomba lari, tapi jatuh di awal perlombaan.
  • Dia memesan kue ulang tahun dengan harapan indah, tapi kuenya tiba-tiba roboh.
  • Ia mengikuti kursus bahasa asing, tapi masih kesulitan mengucapkan kata-kata dasar.
  • Setelah berlatih dengan keras, dia hanya mendapatkan peran kecil dalam pertunjukan teater.
  • Dia pergi ke acara komedi dengan harapan tertawa, tapi tidak ada satu lelucon pun yang lucu.
  • Ia berharap untuk mendapatkan kejutan ulang tahun yang besar, tapi hanya mendapatkan kartu ucapan.
  • Setelah belajar melukis selama bertahun-tahun, hasil lukisannya masih terlihat seperti anak-anak.
  • Dengan semangat tinggi, ia mengikuti audisi menyanyi, tapi suaranya serak saat tampil.
  • Dia pergi ke taman bermain dengan harapan naik perosotan, tapi perosotannya rusak.
  • Ia berharap untuk melihat bintang jatuh di malam yang cerah, tapi langit dipenuhi awan.
  • Setelah belajar fotografi dengan tekun, hasil fotonya masih buram dan tidak fokus.
  • Dengan penuh semangat, ia mengikuti turnamen catur, tapi kalah dalam waktu singkat.

Baca juga postingan Contoh Majas Anafora

 

Antiklimaks adalah dan contohnya sudah dijelaskan dengan lengkap diatas. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Jika terdapat kekurangan atau kesalahan dalam penulisan dan ingin memberikan kritik atau saran, bisa ditulis di kolom komentar.

Artikel Terkait :

Gambar Gravatar
Blog yang menyediakan informasi mengenai dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan