majas antitesis

100+ Contoh Kalimat Majas Antitesis Beserta Artinya

Diposting pada

Majas Antitesis – Di postingan ini akan membahas artikel mengenai pengertian dan contoh majas antitesis. Antitesis adalah gaya bahasa yang menggunakan 2 kata atau kalimat yang saling bertentangan.

Contoh majas antitesis dan penjelasannya akan dijelaskan lebih lengkap yaitu sebagai berikut.

Baca juga Contoh Kalimat Majas Sinisme

 

Antitesis Adalah

antitesis adalah
majas antitesis adalah

Pengertian majas antitesis adalah majas yang menggunakan dua kata yang saling berlawanan arti atau saling bertentangan.

Majas antitesis berfungsi untuk menyampaikan sesuatu hal secara bertentangan atau berlawanan tetapi memiliki makna saling berhubungan.

Antitesis artinya berasal dari bahasa yunani kuno yaitu “Ami” dan “Tithenai” yang memiliki arti berarti menggabungkan hal yang bertentangan.

Jadi bisa disimpulkan bahwa, majas antitesis adalah gaya bahasa yang menggabungkan dua hal yang berlawanan atau saling bertentangan.

Majas antitesis adalah majas termasuk ke dalam majas pertentangan karena memiliki sifat pertentangan. Sama seperti Contoh Kalimat Majas Anafora dan Contoh Kalimat Majas Epifora.

Sifat pertentangan pada majas antitesis adalah menggunakan dua kata yang saling bertentangan atau berlawanan arti dalam 1 kalimat.

Terdapat berbagai macam gaya bahasa pertentangan lainnya yang sudah dijelaskan pada postingan Jenis Jenis Majas dan Contohnya.

Majas antitesis biasa kita temukan pada percakapan kita sehari – hari dan juga pada sebuah karya sastra seperti puisi, novel, cerpen, lagu dan lain – lain.

Contoh kalimat antitesis  untuk mengetahui sebuah kalimat menggunakan majas anti tesis atau bukan adalah dengan mengetahui cara penggunaannya.

Baca juga postingan Contoh Kalimat Majas Sarkasme

 

 

Contoh Majas Antitesis

contoh majas antitesis
contoh majas antitesis

Arti majas antitesis sudah dijelaskan, kemudian untuk mengetahui sebuah kalimat menggunakan majas antitesis atau bukan, adalah dengan mengetahui berdasarkan contoh penggunaannya.

Contoh kalimat majas antitesis dan penjelasannya yaitu sebagai berikut :

  • Suka atau tidak suka, kita harus bisa menghargai pendapat orang lain yang memiliki perbedaan pendapat dengan kita.
  • Besar atau kecilnya nilai kita saat ujian belum tentu menjadi tolak ukur kesuksesan kita ke depannya.
  • Banyak sedikit rezeki yang diberikan, kita harus senantiasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Gaya hidup dan makanan yang kita makan sangat berpengaruh pada sehat sakitnya tubuh kita ke depannya.
  • Aku ingin mengetes pacarku untuk mengetahui jujur tidaknya dia kepadaku selama ini.
  • Tajam tumpulnya otak manusia ditentukan oleh lingkungan dan seberapa besar kemauan dia untuk belajar.
  • Hidup mati seseorang yang menentukan adalah Tuhan Yang Maha Esa, bukan orang lain ataupun kita.
  • Tebal tipisnya isi dompetku dipengaruhi oleh seberapa besar pengeluaran yang aku keluarkan.
  • Ibadah, amal dan perbuatan selama di dunia lah yang menentukan kita berada di surga atau neraka.
  • Sukses atau tidaknya seseorang ditentukan oleh seberapa besar usaha yang kita lakukan untuk meraih kesuksesan tersebut.
  • Cara mengajar seorang guru sangat menentukan cepat lambatnya murid bisa mengerti materi pelajaran yang diberikan.
  • Sedikit banyak yang mempengaruhi pola pikir kita adalah dari keluarga dan lingkungan sekitar.
  • Besar kecilnya rezeki yang kita terima, ditentukan oleh seberapa besar usaha dan doa yang kita lakukan.
  • Kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan sangat menentukan bersih kotornya lingkungan tersebut.
  • Aku sering bertanya kepada sahabatnya, suka atau tidaknya dia kepadaku selama ini.
  • Dalam menjalani sebuah bisnis pasti akan mengalami yang namanya untung rugi.
  • Hidup itu seperti roda yang berputar, kadang berada di atas atau di bawah tergantung kita yang menentukannya.
  • Perawatan kulit yang kita lakukan, menentukan kasar halusnya kulit yang kita miliki.
  • Kuat lemahnya mental seseorang tidak bisa hanya dilihat dari tampilan luarnya saja.
  • Saat ijab kobul, aku berjanji kepadamu bahwa susah senang akan kita lalui bersama.
  • Dia tinggi, aku pendek.
  • Mereka bersuka cita, kita bersedih.
  • Siang panas, malam dingin.
  • Dia murah hati, aku pelit.
  • Rumahnya besar, apartemenku kecil.
  • Aku berteriak, dia diam.
  • Dia berkeliaran, aku tetap di rumah.
  • Waktunya cepat berlalu, hidupku lambat.
  • Mereka tertawa, aku menangis.
  • Ia berjalan perlahan, aku berlari cepat.
  • Dia berjasa, aku tidak berdaya.
  • Aku lemah, dia kuat.
  • Ia berbicara dengan kasar, aku berbicara dengan lembut.
  • Ayahnya sukses, kakakku gagal.
  • Dia berambut hitam, aku berambut pirang.
  • Aku lapar, dia kenyang.
  • Rumahnya berantakan, rumahku rapi.
  • Ia ceria, aku murung.
  • Pekerjaannya stabil, pekerjaanku tidak menentu.
  • Dia berjalan di depan, aku berjalan di belakang.
  • Ia berpenampilan modis, aku biasa saja.
  • Hidupnya berwarna, hidupku monoton.
  • Dia bersinar, aku dalam kegelapan.
  • Ia optimis, aku pesimis.
  • Dia tenang, aku gelisah.
  • Ia pemberani, aku penakut.
  • Kainnya lembut, kainku kasar.
  • Ia berlimpah harta, aku miskin.
  • Dia ramah, aku pendiam.
  • Ia berbakat, aku tidak berbakat.
  • Ia mengendarai mobil, aku berjalan kaki.
  • Ia bertenaga, aku lelah.
  • Pekerjaannya bergaji tinggi, pekerjaanku tidak mendapatkan bayaran.
  • Dia meraih kesuksesan, aku mengalami kegagalan.
  • Ia berani mengambil risiko, aku takut mengambil risiko.
  • Dia berkembang, aku stagnan.
  • Mereka berkumpul, aku sendirian.
  • Ia kreatif, aku konvensional.
  • Dia menyukai olahraga, aku tidak aktif secara fisik.
  • Ia pintar, aku bodoh.
  • Dia berpikiran terbuka, aku konservatif.
  • Ia berkepribadian kuat, aku penurut.
  • Mereka bekerja sama, aku bekerja sendiri.
  • Ia menikmati petualangan, aku suka rutinitas.
  • Dia terorganisir, aku berantakan.
  • Ia berpendidikan tinggi, aku hanya lulusan SMA.
  • Dia sukses secara finansial, aku terlilit hutang.
  • Ia terkenal, aku tidak dikenal.
  • Ia berkomitmen, aku tidak konsisten.
  • Dia sehat, aku sakit.
  • Ia memiliki banyak teman, aku kesepian.
  • Dia terbuka terhadap perubahan, aku enggan berubah.
  • Ia berpendapat, aku diam.
  • Dia mengambil inisiatif, aku menunggu perintah.
  • Ia terlihat rapi, aku berantakan.
  • Dia berbagi, aku serakah.
  • Ia berhemat, aku boros.
  • Dia bekerja keras, aku malas.
  • Ia percaya pada keberuntungan, aku percaya pada usaha.
  • Dia fleksibel, aku kaku.
  • Ia percaya pada takdir, aku percaya pada keputusan sendiri.
  • Dia berbicara dengan jelas, aku terbata-bata.
  • Ia suka berpetualang, aku suka tinggal di tempat.
  • Dia optimis, aku pesimis.
  • Ia berpikir logis, aku berpikir emosional.
  • Dia fokus, aku teralihkan.
  • Ia membantu orang lain, aku egois.
  • Dia terbuka terhadap pendapat orang lain, aku keras kepala.
  • Ia sabar, aku mudah marah.
  • Dia cekatan, aku lambat.
  • Ia berperilaku sopan, aku kurang ajar.
  • Dia kreatif, aku tidak kreatif.
  • Ia menghadapi masalah dengan tenang, aku panik.
  • Dia berjiwa pemimpin, aku pengikut.
  • Ia ambisius, aku puas dengan apa yang ada.
  • Dia mandiri, aku bergantung pada orang lain.
  • Ia berbicara dengan penuh keyakinan, aku ragu-ragu.
  • Dia bekerja dengan efisien, aku berantakan.
  • Ia berkompromi, aku tidak mau mengalah.
  • Dia berusaha memahami orang lain, aku egois.
  • Ia optimis terhadap masa depan, aku takut akan masa depan.
  • Dia berpikiran terbuka, aku memiliki prasangka.
  • Ia menerima kegagalan, aku patah semangat.
  • Dia menghargai waktu, aku sering terlambat.
  • Ia berpikir panjang, aku berpikir pendek.
  • Dia berbelas kasihan, aku tidak peduli.
  • Ia berbicara dengan jelas, aku tidak teratur.
  • Dia menjaga kesehatan, aku tidak peduli pada kesehatan.
  • Ia memiliki tujuan hidup yang jelas, aku bingung.
  • Dia menikmati kesendirian, aku takut kesendirian.
  • Ia percaya pada kemampuan diri sendiri, aku meragukan diri.
  • Dia memiliki integritas, aku tidak jujur.
  • Ia terampil dalam berkomunikasi, aku sulit berkomunikasi.
  • Dia berpikir strategis, aku tidak memiliki perencanaan.
  • Ia percaya pada keadilan, aku terpengaruh oleh kepentingan pribadi.
  • Dia berbagi pengetahuan, aku menutup diri.
  • Ia berusaha memberi yang terbaik, aku kurang berusaha.
  • Dia berusaha meningkatkan diri, aku stagnan.
  • Ia memaafkan kesalahan, aku memendam dendam.
  • Dia pandai bernegosiasi, aku mudah diperdaya.

Baca juga postingan Contoh Kalimat Majas Paradoks

 

Majas antitesis dan contohnya sudah dijelaskan dengan lengkap. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Jika terdapat kekurangan atau kesalahan dalam penulisan dan ingin memberikan kritik atau saran, bisa ditulis di kolom komentar.

Artikel Terkait :

Gambar Gravatar
Blog yang menyediakan informasi mengenai dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan