kalimat retoris

70+ Contoh Kalimat Majas Retoris Beserta Artinya

Diposting pada

Kalimat Retoris – Pada postingan ini akan membahas mengenai pengertian dan contoh gaya bahasa retoris. Majas retorik biasa disebut juga sebagai pertanyaan retoris.

Contoh kalimat retoris akan dijelaskan lebih lengkap yaitu sebagai berikut.

Baca juga Contoh Majas Pleonasme

 

Retoris Adalah

retoris adalah

Apa itu Retoris ? Majas atau kalimat retoris adalah majas yang menggunakan kata tanya pada penggunaannya tetapi sebenarnya tidak membutuhkan jawaban atau jawabannya sudah dijelaskan pada kalimat tanya tersebut.

Majas retorik berfungsi sebagai ungkapan secara tidak langsung kepada orang lain atau sebagai sebuah penegasan.

Kalimat retoris adalah sebuah pertanyaan yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban untuk jawaban tersebut. Biasanya majas retorik ini digunakan sebagai penegasan terhadap suatu hal atau sebagai sindiran secara tidak langsung kepada orang lain.

Pertanyaan retoris biasanya digunakan untuk debat atau pada sebuah khotbah keagamaan.

Majas retoris adalah majas yang termasuk ke dalam majas penegasan karena memiliki sifat penegasan. Sama seperti contoh majas epifora dan contoh majas klimaks.

Sifat penegasan pada majas retoris ini adalah menggunakan kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban sebagai sebuah penegasan.

Selain majas retorik, terdapat gaya bahasa lainnya yang termasuk ke dalam majas penegasan yaitu pada postingan Majas Adalah.

Majas retorik sering kita temukan pada percakapan sehari – hari, acara debat atau khotbah, dan pada sebuah karya sastra seperti puisi, cerpen, novel dan lain – lain.

Tetapi untuk mengetahui sebuah kalimat menggunakan contoh majas retorik atau bukan, adalah dengan mengetahui contoh penggunaannya berdasarkan contohnya seperti kalimat tanya retoris.

Baca juga postingan Contoh Majas Anafora

 

Contoh Pertanyaan Retoris

contoh pertanyaan retoris

Jika sebelumnya telah membahas mengenai pengertian gaya bahasa retorik, kali ini akan dijelaskan tentang contoh kalimat tanya retoris. Tetapi untuk mengetahui sebuah kalimat menggunakan majas retorik atau bukan, adalah dengan memahami contoh penggunaannya berdasarkan contohnya.

Contoh pertanyaan retoris akan diberikan yaitu sebagai berikut :

  • Apakah kamu sudah buta ?
  • Apakah kita setega itu membiarkan dia bekerja sendirian ?
  • Apakah kamu tidak takut dengan hukuman yang akan kita terima jika kita membolos ?
  • Bukankah berbohong kepada orang tua termasuk dosa besar ?
  • Bukankah kita semua pernah melakukan sebuah kesalahan ?
  • Apakah kita akan tiba – tiba kaya raya tanpa berusaha ?
  • Sesulit itu kah melaksanakan apa yang aku minta ini ?
  • Apakah kamu tidak berpikir sebelum melakukan semua perbuatanmu itu ?
  • Apakah kamu tidak mendengar apa yang sudah aku katakan ?
  • Apakah kamu tidak mengerti juga setelah semuanya ini terjadi ?
  • Di mana kah kita ketika mereka sedang memohon mohon pertolongan ?
  • Apakah kita sudah telat memulai semuanya dari awal ?
  • Apakah kita hanya diam saja melihat mereka berperilaku semena – mena seperti itu ?
  • Tidakkah kamu sadar setelah semua perbuatan yang telah kau lakukan ?
  • Siapa yang bertugas menjaga keamanan dan keutuhan NKRI kalo bukan kita sebagai rakyatnya ?
  • Bukankah memang pantas ia menerima balasannya setelah segala perbuatan yang ia lakukan ?
  • Bukankah dia anak yang pintar dan berhasil menjuarai olimpiade matematika itu ?
  • Apakah kamu tega melihat saudara – saudara kita di lombok sana yang terkena musibah tsunami ?
  • Apakah kamu lupa setelah semua yang telah kita lalui bersama selama ini ?
  • Apakah kita hanya bisa berdiam diri melihat saudara – saudara kita kelaparan ?
  • Mana ada di dunia ini orang yang benar – benar jujur dan amanah ?
  • Sudahkah kita lebih baik dari orang – orang yang kita bicarakan ini ?
  • Sudah kamu bertanggung jawab dengan apa yang sudah kamu perbuat itu ?
  • Bukankah Allah swt tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum kaum tersebut berusaha merubah nasibnya sendiri ?
  • Apakah ada di dunia ini yang bisa mengabulkan segala permintaan selain tuhan ?
  • Apakah ada yang lebih berharga daripada kehidupan itu sendiri?
  • Apakah manusia benar-benar bebas atau hanya terikat pada takdirnya?
  • Bisakah segala sesuatu di dunia ini diukur dengan uang?
  • Apakah kebahagiaan sejati bisa ditemukan di luar diri kita sendiri?
  • Apa yang membuat hidup memiliki arti yang sejati?
  • Bisakah kita benar-benar mengendalikan masa depan kita sendiri?
  • Mengapa manusia seringkali lebih takut pada ketidakpastian daripada pada kenyataan?
  • Apakah kesuksesan sejati hanya bisa diukur oleh pencapaian materi?
  • Bagaimana bisa satu tindakan kecil dapat memiliki dampak besar dalam hidup seseorang?
  • Apakah keadilan benar-benar ada di dunia ini atau hanya konsep abstrak?
  • Bisakah cinta mengalahkan semua hambatan dan rintangan?
  • Mengapa kita seringkali lebih terobsesi dengan kesempurnaan daripada menerima kekurangan kita sendiri?
  • Apa yang membuat manusia begitu ingin tahu tentang masa depan?
  • Apakah kesuksesan sejati hanya bisa dicapai dengan mengorbankan kebahagiaan?
  • Bagaimana bisa satu kata dapat memiliki kekuatan untuk menghancurkan atau menyembuhkan?
  • Apakah kebahagiaan hanya bisa dirasakan jika ada kesedihan yang mendahuluinya?
  • Mengapa manusia seringkali mencari pembenaran untuk tindakan-tindakan mereka?
  • Bisakah kebenaran mutlak benar-benar ada atau hanya bersifat relatif?
  • Apa yang membuat manusia begitu takut pada perubahan?
  • Apakah kebahagiaan benar-benar dapat ditemukan melalui pencapaian material?
  • Bagaimana bisa satu senyuman dapat mengubah suasana hati orang lain?
  • Apakah manusia benar-benar memiliki kebebasan dalam memilih jalan hidupnya?
  • Mengapa kita seringkali mengabaikan hal-hal kecil yang sebenarnya memiliki makna besar?
  • Apakah kebahagiaan sejati dapat ditemukan dalam kehidupan yang sederhana?
  • Bisakah kita benar-benar mengenal seseorang hanya melalui penampilan fisiknya?
  • Apa yang membuat manusia memiliki keinginan yang tak pernah puas?
  • Mengapa kita seringkali merasa kesepian di tengah keramaian?
  • Bagaimana bisa satu tindakan kecil dapat mengubah arah sejarah?
  • Apakah kemampuan seseorang benar-benar terbatas atau hanya dipengaruhi oleh pikirannya sendiri?
  • Bisakah kebahagiaan sejati ditemukan melalui pencapaian materi atau hanya melalui kehidupan batin yang kaya?
  • Apa yang membuat manusia merasa begitu terhubung dengan alam?
  • Mengapa kita seringkali lebih mempercayai apa yang dilihat oleh mata kita daripada apa yang dirasakan oleh hati kita?
  • Apakah kebenaran selalu terungkap atau ada rahasia yang selamanya tersembunyi?
  • Bagaimana bisa satu tindakan kecil dapat memiliki dampak besar dalam perubahan sosial?
  • Apakah segala sesuatu terjadi dengan kebetulan atau ada rencana yang lebih besar di baliknya
  • Bisakah manusia mencapai kebahagiaan sejati jika terus mementingkan diri sendiri?
  • Apa yang membuat manusia memiliki hasrat untuk mencari arti dalam hidupnya?
  • Mengapa kita seringkali membutuhkan konfirmasi dari orang lain untuk merasa bernilai?
  • Bagaimana bisa kebaikan bisa tetap ada di dunia ini meskipun ada kejahatan?
  • Apakah manusia benar-benar mempelajari dari kesalahan masa lalu atau terus mengulanginya?
  • Apa yang membuat kita merasa terikat pada masa lalu dan sulit untuk melangkah maju?
  • Bisakah kebahagiaan sejati ditemukan dalam penerimaan diri dan cinta kepada diri sendiri?
  • Mengapa manusia seringkali lebih memilih mengikuti kebanyakan daripada mengejar keunikan?
  • Apakah kebenaran selalu membutuhkan bukti atau ada kebenaran yang tak terbantahkan?
  • Bagaimana bisa satu kata dapat memiliki kekuatan untuk menyatukan atau memecah belah?
  • Apakah keberhasilan selalu diukur oleh standar sosial atau bisa ditentukan secara pribadi?
  • Mengapa kita seringkali mengabaikan kebahagiaan kita sendiri demi kebahagiaan orang lain
  • Bisakah manusia benar-benar mengenal seseorang hanya melalui kata-kata yang terucapkan?
  • Apa yang membuat manusia begitu terpesona oleh keajaiban dan misteri alam semesta?
  • Apakah segala sesuatu dalam hidup ini terjadi karena takdir atau karena keputusan kita sendiri?

 

Contoh kalimat retoris sudah dijelaskan dengan lengkap diatas. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Jika terdapat kekurangan atau kesalahan dalam penulisan dan ingin memberikan kritik atau saran, bisa ditulis di kolom komentar.

Artikel Terkait :